Cara Pandang “Berkat….”


Semua datang dengan sendirinya,

Tak usah menunnggu. Bahkan walaupun elo menunggu, elo akan mendapat jika elo akan melakukan.

Seiring waktu yang berjalan, dirimu akan dibentuk oleh hal hal yang telah dilalui. Dirimu adalah hal yang tak bisa dibentuk oleh diri sendiri. Setiap orang akan perlu masalah hidup untuk membentuk diri serta cara yang kita sebut dengan usaha untuk menyelesaikan. Satu per satu persoalan yang telah dilalui akan menimbulkan pemikiran dan cara pandang baru.

Berkaitan dengan cara pandang, cara pandang seseorang bergantung pada pemikiran. Orang sering berkata coba lihat dari sudut pandang yang lain. Cara tersebut menurut saya adalah relatif dan tidak mutlak. Saya lebih percaya menggunakan intuisi yang saya punya untuk menilai sesuatu.

Bagaimana kita memandang sesuatu yang diberikan Tuhan ? Baik penderitaan maupun kebahagiaan yang diberikan Tuhan. Gue sering berpikiran kalau sesuatu yang sedang terjadi adalah sebuah misteri.  Seringkali sebuah penderitaan dan kegagalan yang terjadi secara beruntun adalah sebuah hukuman bagi kita.

Hari ini gue berpikir bahwa berkat adalah ketika kita tetap kuat dari keadaan yang melemahkan,mampu bersyukur ketika tidak mempunyai apa apa, mampu tersenyum saat diremehkan dan tetap berpegang dalam pengharapan. Berkat dapat berupa penderitaan dan kebahagian. Dalam hidup kebahagiaan dan penderitaan pasti ada dalam setiap kehidupan manusia. Kita sering merasa tertekan dan minder memandang keberhasilan orang lain. Namun apakah kita pernah berpikir itu adalah sebuah berkat ? Ya, itu adalah berkat. Umi Pipik (istri almarhun ustad UJ) berkata dalam sebuah iklan sirup bahwa bukan kebahagiaan yang membuat kita bersyukur melainkan bersyukurlah yang membuat kita bahagia.

Tinggalkan komentar